Welcome in Spain (Part 2)

Image

Setelah seharian menghabiskan waktu di kota Barcelona, kini saatnya saya dan teman-teman berpindah tempat ke kota tujuan selanjutnya. Dari Plaza Catalunya, kami menaiki bus bandara yang langsung menuju Barcelona El Prat Airport. Begitu tiba di Bandara, jam masih menunjukkan waktu pukul 12 malam. Kami memasuki ruang tunggu bandara yang lumayan dingin dan sialnya adalah tidak ada kursi panjang yang bisa membuat badan ini berbaring tenang. Alhasil, saya sendiri terpaksa puas tidur di lantai yang dinginnya woww, sambil menunggu baterai handphone dan kamera di-charge.

Pukul 06.00 pagi dengan menggunakan maskapai penerbangan Ryan Air kami terbang ke Malaga Airport. Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam. Pukul 08.00 kami tiba di Malaga Airport. Begitu tiba, beberapa teman-teman memenuhi hasrat ke kamar mandi dulu. Akhirnya, setelah tanya sana sini, kami baru bertolak dari bandara pukul 09.00 dengan menggunakan bis bandara menuju Malaga bus station. Perjalanan memakan waktu 20 menit. Satu hal yang menarik dari kota ini adalah, jumlah lampu merah nya yang banyak sekali. Rasanya setiap 50 meter dihadang dengan lampu merah.

Dari Malaga bus station, kami berangkat menuju Granada dengan menggunakan bus. Harga tiketnya lumayan mahal, 22 euro per orang dengan perjalanan selama 2 jam. Sebenarnya, kami bisa menuju Granada dengan bus yang langsung dari Malaga Airport. Hanya saja, bis ini dijadwalkan dua kali sehari. Sialnya, bus ini sudah terlanjur pergi ketika kami keluar dari pintu bandara Malaga.

Sepertinya, tidak ada perjalanan yang lebih menarik dari perjalanan Malaga-Granada. Mengapa? Karena di sini, kami bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indahnya dari jendela bus. Bukit-bukit zaitun yang hijau dialiri oleh aliran sungai yang jernih di antara nya. Subhanallah deh.

Pukul 11.45 kami tiba di Granada bus station. Again, dari sini kami harus menaiki dua kali angkutan lagi. Pertama bus dalam kota dari Granada bus station menuju katedral. Dari katedral menaiki mini bus menuju Al Hambra. Sialnya, kami sudah terlanjur memesan tiket kunjungan pagi dan tiket ini hanya bisa digunakan sampai pukul 14.30 siang. Belum lagi masalah tiga orang dari kami belum mendapat reservasi tiket, karena reservasi online dibatasi hanya untuk 10 orang saja.

Pukul 13.00, begitu tiba di depan Al Hambra, berbagai perasaan bercampur aduk, antara senang dan terharu akhirnya bisa menginjakkan kaki di Istana Al Hambra, lelah, perut kroncongan, kucel, dan panik memikirkan nasib tiga orang yang belum kebagian tiket.

Saya dan dua orang teman saya menuju loket tiket untuk menukar bukti reservasi. Pada saat itulah, si penjaga loket mengatakan bahwa tiket kami hanya berlaku sampai pukul 14.30 siang saja dan itupun dengan aturan tidak bisa lagi mengunjungi Nasyrid Palace, karena jam kunjungan harusnya dijadwalkan pukul 09.00 pagi. Salah seorang di antara kami menanyakan apakah memungkinkan untuk membeli 3 tambahan tiket lagi di sini? Nah, si penjaga loket mengatakan boleh, tetapi tidak untuk tiket yang termasuk Nasyrid Palace.

All right, akhirnya tiga tiket tambahan pun di tangan. Tiket ini tidak termasuk kunjungan ke Nasyrid Palace. Toh, ke-10 tiket lainnya pun kondisinya sama kan?

Ternyata, tebak coba begitu kami menuju gerbang masuk Al Hambra, si penjaga gerbang mengatakan bahwa tiket kami masih memungkinkan digunakan untuk kunjungan ke Nasyrid Palace.

“Please go to the office inside, and tell them that you are late and still want to go to the Nasyrid Palace.”

Oke, ending-nya, terjadilah sesuatu yang kurang mengenakkan. Karena sudah terlanjur membeli 3 tiket tambahan tanpa termasuk kunjungan ke Nasyrid Palace, terpaksa 3 orang di antara kami mengalah untuk tidak masuk ke Nasyrid Palace.

Image

*****

Dari Nasyrid Palace, kami menuju Alcazaba, ini semacam benteng pertahanan istana. Dari sini bisa melihat keseluruhan Albaicin Districts dari atas. Indah banget…

Image

Selanjutnya menuju Generalife. Ini semacam taman istana yang indah banget baik desain lanskap maupun tampilannya. Rasanya doyan deh berlama-lama di sini.

Image

Selanjutnya, perut dan kaki rasanya tidak bisa diajak kompromi. Segera tanpa ba-bi-bu kami menuju kota dan memanjakan perut di Subway. Pulang ke hostel dan istirahat adalah idaman siapapun di antara kami saat itu seusai makan siang. But, the problem is: where is exactly our hotel take place. Jadi deh, 30 menit buat keliling-keliling nyasar menuju hostel.

            ‘Al-Andalus Hostel’!!!

Hostelnya nyaman dan desainnya unik. To be recommended deh buat siapa saja yang ingin ke Granada dan belum tahu mau tinggal dimana. Harganya yang miring juga cocok banget buat backpackers, cuma 14 euro per malam including breakfast.

Pas menemukan kamar yang nyaman, bersih dan bagus, apalagi coba yang dipikirkan selain mengizinkan tubuh yang udah gak bisa dikompromi lagi. Then, everybody take a rest.

*****